Rindu guru, rindu teman, rindu sekolah
Untukmu, Engkau, dan Engkau Oleh: Aprilia Nuril Qomari (5c) Rintik tetesan air, berusaha menyelinap pada sela jendela kamarku Burung gereja bernyanyi dengan riangnya, sinar sang surya menjadi lampu-lampu pentas mereka-mereka Aku yang sedang termenung, merasa terundang untuk menjadi penikmat pertunjukan langka di pagi hari Karena ku tahu, akan ada bianglala di bagian akhirnya, ah kelabu menjadi tabirnya Setelah kunikmati suguhan Tuhan di pagi hari, “Riang sekali mereka” Pikirku Tak sepertiku, sedari tadi merenung, “Keadaan macam apa ini” dalam benakku Biasanya aku tak pernah sempat menikmati pertunjukan macam tadi, dan anehnya itu akan menjadi kebiasaan baru akhir-akhir ini Izinkan aku merindumu, Engkau, dan engkau Izinkan aku merindumu, teman, laksana bunga merindukan tamannya, bintang merindukan malamnya Izinkan aku merindukan engkau, guruku, laksana rembulan pada bias sang surya Izinkan aku merindukan engkau, sekolahku, laksana surga bagi insan yang haus keilmuan ...